Batu safir ini adalah batu safir termahal. Batu Safir Sri Lanka bernama Blue Belle of Asia berhasil dijual dengan harga US$ 17,6 juta (Rp 214 miliar) yang merupakan rekor harga tertinggi di dunia.
Rumah lelang Christie's mengatakan safir berbentuk bantal ini adalah batu safir dengan 392,52 karat dibeli dengan harga dua kali lipat dari harga perkiraan.
Saat lelang kolektor dan penjual perhiasan profesional dari Timur Tengah dilaporkan berlomba-lomba mengajukan penawaran untuk batu safir tersebut.
"Kami sangat bangga Blue Belle of Asia berhasil mencatat rekor baru untuk penjualan batu safir di pelelangan," ujar Rahul Kadakia, Kepala Departemen Perhiasan Christie's, dalam pernyataan tertulis.
"Koleksi pribadi, yang hadir di acara lelang ini, menjadi pemilik baru batu safir paling berharga di dunia," tambahnya tanpa merinci identitas pembeli.
Belum diketahui dengan jelas apakah safir ini dimiliki oleh mendiang kolektor asal Arab Saudi yang memiliki sebagian besar perhiasan yang dilelang oleh rumah lelang Christie's itu.
Lelang yang dilaksanakan di kota Jenewa ini menjual satu blok perhiasan yang seluruhnya terjual dengan harga US$ 152,67 juta, melebihi hasil penjualan koleksi berlian mendiang Elizabeth Taylor yang meraup US$116 juta tiga tahun lalu.
Laurence Graff, seorang penjual permata asal London yang dikenal dengan nama ‘Kings of Diamonds’, membeli sepasang anting-anting Bulgari dengan harga US$16,1 juta.
Sementara gelang emas buatan Joel Arthur Rosenthal, atau JAR, terjual dengan harga US$ 3,6 juta, jauh di atas perkiraan harga sebelum lelang sebesar US$ 300.599.
Rumah lelang Christie's mengatakan gelang emas yang dikenal dengan nama ‘Parrot Tulip’ itu merupakan karya JAR termahal kedua yang pernah dijual.
"Harta-harga ini merupakan tanda bahwa ada uang untuk barang-barang istimewa," kata Eric Valdieu seorang mantan pekerja rumah lelang Christie's kepada kantor berita Reuters.
"Semudah apapun menjelaskan mengapa Graff membayar dengan harga pasar untuk sepasang anting berlian, tetap sangat sulit menjelaskan harga US$ 3,6 juta untuk gelang emas buatan JAR. Hal ini tetap sulit dijelaskan," ujar Valdieu.
Lelang Jenewa dilakukan setahun dua kali sejak 1969.
seperti dilansir di cnnindonesia.com