Monday, January 5, 2015

Diet - Bir Jawa Bikin Langsing

Minuman yang disebut bir itu berwarna merah kekuningan. Namun, alih-alih terasa getir layaknya bir, minuman ini justru terasa pedas bercampur asam. Inilah bir Jawa ala Keraton Kasultanan Yogyakarta.

Bir Jawa itu sebenarnya air rebusan secang yang kemerahan dicampur dengan sedikit perasan jeruk nipis,” kata Kanjeng Raden Tumenggung Jatiningrat, cucu almarhum Sultan Hamengku Buwono VIII, saat ditemui di kantornya, Tepas Dwarapuro, di Kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis, 6 November 2014.

Menurut pria yang akrab dipanggil Romo Tirun Winarta itu, sejarah bir Jawa dimulai pada zaman Sultan HB VIII. Waktu itu, sekitar tahun 1920, pengaruh kuliner Eropa yang dibawa penjajah Belanda mulai masuk ke Jawa.

Aneka jenis makanan dan minuman asal Benua Biru, termasuk bir, mulai populer. Sultan HB VIII menganggap bir merupakan minuman berbahaya karena memabukkan. Namun dia ingin ada bir versi Jawa yang bisa dinikmati keluarga Keraton tapi tidak membuat peminumnya mabuk.

9 Tanda Tidak Sehat Karena Ngantuk

Masyarakat modern telah terbiasa menganggap kantuk sebagai suatu bentuk kemalasan. Sebuah hal yang tabu bagi produktivitas. Orang yang mengantuk dipandang sebelah mata. Akibatnya, kantuk diperlakukan sebagai suatu penyakit yang harus dicarikan obatnya.

Padahal mengantuk merupakan sinyal tubuh membutuhkan tidur, sama halnya seperti lapar merupakan tanda membutuhkan makanan atau haus yang berarti membutuhkan cairan. Kantuk adalah hal alami. Secara alamiah, jika kekurangan sesuatu kita harus memenuhi kebutuhan tersebut, dan tidak tergantikan. Ya, sampai saat ini tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur.

Proses tidur itu membangun dan memperbaiki tubuh. Ia memberikan tenaga baru, semangat baru bahkan sel-sel baru. Seluruh sistem tubuh akan terganggu begitu tidur terganggu.

Pada dasarnya kita akan mengantuk jika kekurangan tidur. Tetapi kekurangan tidur harus dipahami sebagai suatu kondisi. Kondisi kurang tidur bisa disebabkan oleh durasi tidur yang kurang, atau kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk, bukan saja rasa tidur yang tak dalam yang sering dikenal masyarakat dengan sebutan tidur-tidur ayam. Kualitas tidur yang buruk ditemui dalam bentuk kantuk berlebihan walau durasi tidur sudah cukup.

Rasa kantuk berlebihan atau hipersomnia berujung pada berbagai penyakit tidur serius seperti narkolepsi atau sleep apnea/mendengkur.

Kantuk bisa bertumpuk dan bertambah parah. Sebelum bertambah buruk dan mengakibatkan gangguan produktivitas dan kesehatan, ada baiknya kita mengenali bagaimana tanda-tanda kantuk yang tak sehat.

"Pelor"
Pelor alias nempel molor merupakan istilah yang umum diberikan pada orang yang mudah sekali tidurnya. Begitu meletakkan kepala di atas bantal, tak kurang dari 5 menit, seseorang sudah terlelap. Padahal mula tidur (sleep onset) yang normal adalah 10-20 menit.

Impulsif
Mengantuk akan memicu perilaku impulsif. Orang yang berada dalam kondisi kurang tidur mudah sekali terpancing emosinya. Kemampuan mengambil keputusan juga menurun drastis. Coba perhatikan, tiap kali berbelanja di midnight sale, atau browsing toko online di malam hari, kita cenderung tak berpikir panjang untuk berbelanja.

Klise
Kekurangan tidur membuat orang sulit menjadi kreatif saat berbicara di muka umum. Kemampuan memilih kata-kata secara kreatif dan sikap yang hangat akan menurun drastis saat mengantuk. Akhirnya kata-kata yang keluar pun itu-itu saja, bahkan terkesan klise.

Kemampuan Otak Menurun
Tanpa tidur yang baik, proses konsolidasi ingatan jadi tak sempurna. Ya tidur diperlukan untuk menjaga daya ingat sesorang. Demikian juga dengan kontrol emosi. Kemampuan otak dan kematangan emosi menentukan pengambilan keputusan seseorang. Orang dengan tidur yang tak sehat akan sulit untuk bertindak rasional.

Rakus
Kantuk akan meningkatkan nafsu makan. Sebenarnya mudah saja dijelaskan. Ketika mengantuk dan kekurangan tidur, sedang kita harus tetap beraktivitas, tubuh secara otomatis akan membutuhkan tenaga tambahan. Untuk itu sel-sel saraf di otak mendiktekan rasa lapar dan keinginan besar untuk menikmati makanan yang asin, manis dan gurih. Ketika merasa sulit mengendalikan nafsu makan, mungkin Anda sedang kurang tidur?

Lamban
Daya tangkap, baik di kelas atau membaca juga dipengaruhi oleh tidur. Kekurangan tidur membuat kita lamban memahami suatu subyek. Akibatnya, satu dokumen harus dibaca berulang kali baru benar-benar mengerti isinya. Dalam pengambilan keputusan juga terkesan lamban dan ragu-ragu.

Ceroboh
Karena konsentarasi yang buruk, saat kurang tidur, kita jadi ceroboh. Tanpa sengaja menjatuhkan barang-barang, atau salah menekan tombol. Tak jarang kita meletakkan kunci kendaraan bukan pada tempat biasanya. Sistem koordinasi motorik manusia jadi buruk. Ini sebabnya pendengkur yang sering mengantuk dilarang untuk berkendara.

Galau Berlebihan
Emosi jadi tak stabil ketika tidur tak sehat. Sebuah penelitian menyatakan bahwa pasangan yang kurang tidur lebih sering bertengkar dibanding yang cukup. Sementara penelitian Univ. Of California sebutkan bahwa pasangan dari orang yang tak sehat tidurnya sering merasa dihargai.

Tertidur
Jika mengantuk sampai tertidur, tentu kekurangan tidur atau penyakit tidur yang diderita sudah sangat parah. Tetapi banyak orang mencoba mempertahankannya dengan kafein atau minuman penambah energi. Semua zat stimulan ini hanya menunda rasa kantuk tanpa mengembalikan kemampuan otak yang sudah lelah. Tandanya ketika dalam suasan yang membosankan atau cenderung gelap, orang yang mengantuk akan langsung tertidur.

Mulai dari sekarang ketika mengalami hal-hal di atas pikirkan tentang kesehatan tidur. Sudah cukupkah tidurnya? Teratur? Mendengkur? Mengigau? Ketindihan? Karena menambah konsumsi kafein atau berbagai vitamin secara berlebihan bukanlah jawaban yang tepat.

5 Tips Detoksifikasi Alami

Berikut adalah cara detok yang dapat dilakukan secara alami dan aman, Detoksifikasi adalah proses pembuangan racun dalam tubuh kita. Bagaimana sebenarnya proses detoksifikasi ini berlangsung dalam tubuh kita? Mengapa bisa ada racun dalam tubuh kita? Bagaimana cara mengeluarkannya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan inti yang akan kita bicarakan dalam tulisan kali ini. Banyak sekali istilah kesehatan yang masih awam bagi kita dan perlu diketahui supaya tidak salah memahaminya.

Secara awam kita mengartikan jika detoksifikasi itu adalah cara yang ditempuh untuk membuang racun yang bersemayam dalam tubuh kita. Ada juga yang mengatakan jika detoksifikasi itu adalah teknik atau metode menggunakan alat tertentu untuk membuang racun yang ada di dalam tubuh kita. Ada lagi yang mengatakan detoksifikasi itu semacam cara pengobatan menggunakan jarum atau benda tertentu yang di gunakan ke tubuh kita untuk mengeluarkan racun. Kali ini kita akan lihat seperti apa sesungguhnya detoksifikasi itu.

Pola makan yang tidak sehat, polusi, dan stres, bisa membuat tubuh kita dipenuhi oleh berbagai jenis racun yang perlu dibersihkan. Berikut adalah cara sehat untuk melakukan detoksifikasi, dan itu tidak termasuk dengan mengonsumsi jus detoks.

1. Berkeringat
Sejak lama sauna sudah menjadi bagian dari metode detoksifikasi dalam pengobatan integratif. Saat ini bahkan sudah ada sauna yang menggunakan sinar infra merah sehingga dapat memanaskan jaringan tubuh secara lebih efektif dibanding sauna tradisional.

Tips Merapikan Gigi Gingsul

Banyak orang ingin giginya rapi, oleh karena itu ini ada tips dari dokter untuk merapikan gigi yang berantakan atau gingsul.  saya punya 2 gigi gingsul di bagian atas tepat sebelah gigi seri, gingsulnya menumpuk gigi yang lain sehingga gigi yang lain terdorong kedalam. Bagaimana cara perawatan terbaik menjadikan gigi saya rapi dan tentunya tidak memiliki efek negatif bagi kesehatan. Dan berapa biaya yang harus dikeluarkan.

Pilihan perawatan untuk kasus gigi yang menumpuk adalah perawatan dengan kawat gigi. Berikut akan dibahas sekilas mengenai perawatan kawat gigi.

Perawatan kawat gigi atau ortodonti bertujuan untuk memperbaiki susunan gigi, pengunyahan, pelafalan kata yang salah, dan penampilan wajah.

Jenis alat yang digunakan untuk perawatan ortodonti dibagi 2, yaitu perawatan ortodonti menggunakan kawat gigi lepasan dan cekat. Penggunaan kawat gigi lepasan diindikasikan untuk kasus ketidakteraturan gigi yang ringan, misalnya gigi renggang. Penggunaan kawat gigi cekat diindikasikan untuk kasus yang lebih kompleks, misalnya gigi berjejal yang cukup parah.