Sunday, December 14, 2014

Efek Buruk Nonton Film Porno

Menonton film blue atau film porno akhir-akhir sedang buming, namun taukah anda bahwa menonton film porno akan menimbulkan banyak efek buruk bagi otak dan sifat kita. Ketika diberikan pilihan lebih baik bercinta atau menonton film porno, tentu jawabannya yang pertama. Menurut peneliti di Maryland dan Korea Selatan saja, bercinta bisa membuat Anda pintar. Tapi menurut Ahli Saraf di University of Texas (UT), bercinta palsu seperti menonton film porno baik dari komputer ataupun ponsel bisa memberikan efek sebaliknya.

Demikian laporan dari TheAtlantic seperti dikutip HealthIndia, Minggu (19/8/2014).

"Melihat porno berlebihan bisa menyebabkan perubahan anatomi dan patologi di otak secara permanen," kata ahli saraf di UT.

Bahkan, tayangan singkat dari gambar porno mengganggu memori kerja atau kemampuan konsentrasi pada beberapa pekerjaan.

Para peneliti menguji memori kerja dari 28 orang yang sehat ketika mereka diminta untuk melacak rangsangan netral, negatif, positif atau pornografi. "Hasil menunjukkan kinerja memori kerja lebih buruk dalam kondisi dengan gambar porno," kata Kepala Departemen Psikologi Kognitif di University of Duisburg - Essen, Jerman, Matthias Brand dalam Journal of Sex Research.

Di sisi lain, penelitian lain di Konkuk University di Seoul, Korea Selatan, menemukan bahwa aktivitas seksual melawan tindakan represif dari stres kronis pada tikus sehingga membuat mereka lebih cerdas.

Bagi Anda para pria coba ingat-ingat lagi sudah berapa kali dalam seminggu terakhir menonton film porno? Aktivitas menonton film porno lebih beberapa kali dalam seminggu akan berdampak berkurangnya kenikmatan seksual dalam kehhidupan nyata menurut sebuah studi dalam Archives of Sexual Behaviour.

Menurut profesor psikolog dari University of Arkansas, Ana Bridge frekuensi pria menonton film porno akan berkorelasi langsung mengikuti adegan yang terdapat pada tayangan tersebut. "Semakin sering menonton, semakin para pria mengandalkan fantasi sesuai tayangan pornografi dengan pasangan," ungkap Bridge seperti dilansir dari laman NY Daily News, Minggu (14/12/2014).

"Pornografi terkadang dibuat sesuai fantasi. Namun dampak kepada penonton lebih dari itu," tambah Bridges.

Parahnya lagi, kini banyak adegan dalam film pornografi yang menggunakan tindakan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Bukan lagi hal-hal yang mengandalkan sentuhan lembut, ciuman, tawa dan pujian.

Apa yang terjadi dalam dunia pornografi seperti ini membuat presiden Morality in Media, patrcik A. Trueman menyatakan bahwa pornografi adalah krisi kesehatan publik. Pemerintah dan masyarakat sebaiknya sudah bisa mulai turun tangan.

No comments:

Post a Comment