Tuesday, November 11, 2014

Film Interstellar Menceritakan?

Film Interstellar menceritakan tentang kehidupan apocalypse di bumi dengan waktu yang semakin sulit untuk bertahan hidup hingga NASA akhirnya mengurus para penjelajah untuk berpergian di luar galaksi untuk mengetahui apakah masih ada sebuah tempat atau universe yang layak untuk dijadikan tempat hidup oleh para manusia. ""Khususnya film ini menceritakan sekelompok penjelajah yang menemukan sebuah ‘lubang cacing’ di langit yang memungkinkan manusia untuk melakukan perjalanan luar angkasa dan melintasi waktu"".

Setelah sukses membuat trilogy film tentang Batman ‘The Dark Knight’, Sutradara Christopher Nolan tahun ini siap merilis film terbarunya berjudul ‘Interstellar‘.

Film terbarunya ini akan bergenre fiksi ilmiah seperti film Nolan tahun 2010 lalu yang mendapat pujian luar biasa ‘Inception


Paramount Pictures baru saja merilis teaser poster perdana dari ‘Interstellar‘. Posternya terlihat sederhana, menampilkan siluet dua orang, rumah, dan mobil yang dilatari pemandangan langit malam dengan rasi bintang yang menakjubkan.

Tambahan tagline dibawahnya “Manusia diciptakan terlahir di bumi. Itu bukan berarti akan meninggal disini juga” menambah rasa penasaran akan seperti apa kisah filmnya kelak.

Filmnya akan menampilkan bintang-bintang papan atas Hollywood seperti aktor peraih Oscar Matthew McConaughey, Anne Hathaway, Jessica Chastain, Casey Affleck, Michael Caine, David Oyelowo, Wes Bentley, John Lithgow, Ellen Burstyn, Topher Grace, David Gyasi, Mackenzie Foy, Bill Irwin, Timothée Chalamet, dan Matt Damon.

Cooper (diperankan oleh Matthew McConaughey) diberikan sebuah mandat oleh Professor Brand (diperankan oleh Michael Caine) untuk memimpin perjalanan ke luar angkasa mencari galaksi lain melalui sebuah lubang cacing (worm hole). Lubang cacing adalah sebuah jalan pintas melintasi ruang. Benda apapun yang memiliki massa akan menciptakan lengkungan dalam ruang, artinya ruang dapat diperlebar, dibelokkan atau bahkan dilipar. 
Sebuah lubang cacing adalah suatu lipatan dalam bidang ruang (dan waktu) yang menghubungkan kedua wilayah angkasa yang sangat jauh. Dengan bantuan lubang cacing tersebutlah professor Brand berharap bahwa Cooper bersama dengan rekanannya dapat menemukan sebuah dunia baru. Amelia (diperankan oleh Anne Hathaway), Doyle (diperankan oleh Wes Bentley), dan Romily (diperankan oleh David Gyasi) adalah rekanan dari Cooper yang bersama mereka betriga memecahkan tentang teori relativitas serta gravitasi yang menjadi dunia lima dimensi agar para manusia dapat bertahan hidup di galaksa lain.

Mereka berempat diutus untuk ke galaksa lain dan menggali tiga planet yang dianggap memiliki struktur yang sama dengan bumi atau dengan kata lain tiga planet ini mempunyai probability membuat manusia dapat hidup didalamnya. Namun sayangnya teori relativitas akan ruang – waktu membuat Cooper meragu untuk menjelajah ketiga planet karena masing-masing planet memiliki waktu yang sangat berbeda dengan bumi bahkan di salah satu planet satu jam memiliki persamaan lebih dari 70 tahun. Cooper yang memiliki keluarga serta anak peremuan Murph (diperankan oleh Mackenzie Foy [young] dan Jessica Chastain [adult]) tidak mampu untuk kehilangan hingga bepuluh-puluh tahun lamanya.

Film Interstellar (2014) merupakan film sci-fic yang mungkin memiliki keakuratan sangat luar biasa dalam memaparkan teori tentang luar angkasa dengan menghadirkan worm holes, dunia lima dimensi, teori gravitasi, dan dilasi waktu yang semuanya terangkum dalam kesederhanaan teori relativitas waktu milik Einstein mungkin tanpanya kita tidak akan pernah menonton film milik Nolan bersaudara ini.

Jajaran pemain luar biasa pun turut ambil peran dalam film ini. Sebut saja Matthew McConaughey telah mendapatkan penghargaan Oscar sebagai aktor terbaik dalam perannya di film Dallas Buyers Club (2013), Anne Hathaway mendapatkan penghargaan Oscar sebagai pemeran pendukung terbaik dalam filmnya Les Miserables (2012), Jessica Chastain mendapatkan nominasi Oscar sebagai aktor terbaik dalam film Zero Dark Thrity (2012), Matt Damon mendapatkan nominasi Oscar sebagai aktor terbaik dalam film Good Will Hunting (1997) serta Michael Caine memenangkan Oscar sebagai aktor pendukung terbaik dalam film The Cider House Rules (1999) dan Ellen Burstyn memenangkan Oscar sebagai aktor terbaik dalam film Alice Doesn’t Live Here Anymore (1974). Diantara mereka pun telah bermain sebagai aktor dibawah arahan Nolan, yaitu Anne Hathaway dan Michael Caine.

Selain pemain pula, jangan lupakan composer Hans Zimmer yang telah akrab pada film-film Nolan sebelumnya untuk mengisi scoring pada film ini. Zimmer diberikan arahan kepada Nolan untuk membuat scoring yang unik dimana dia sama sekali tidak memberikan naskah maupun plot detail dalam menulis musik untuk filmnya tetapi malah memberikan satu halaman komposer yang lebih menceritakan tentang filmnya bukan plot pada filmnya.

Interstellar merupakan sebuah film dengan performa luar biasa dimulai dari cerita hingga directing yang membuat penonton mampu merasakan kenyataan apa yang ada di luar angkasa sana. Christopher Nolan mendeskripsikan film ini sebagai “an ode to human spaceflight”; 2001: A Space Odyssey (1968), Star Wars: Episode IV – A New Hope (1977), Close Encounters og the Third Kind (1977), Alien (1979), dan Blade Runner (1982) dikatakan olehnya sebagai referensi atas film ini.

Film Interstellar (2014) mempunyai ketajaman warna yang sangat luar biasa dan mempu memaparkan kemegahan luar angkasa, diakui sendiri pun oleh Nolan dibandingkan dengan film sebelumnya, Interstellar memiliki lebih banyak gambar yang diambil dengan kamera IMAZX bahkan muntuk menciptakan wormhole dan black hole, Dr. Kip Thorne berkolaborasi dengan VFX Supervisor Paul J. Franklin dan timnya di Double Negative.
 Kolaborasi tersebutpun menghasilkan sebuah program CGI terbaru yang meraih 800 data tetrabytes. Bahkan beberapa frames pun mengambil waktu hingga 100 jam render. Tidak salah dikatakan bahwa Interstellar menjadi sebuah proyek ambisius bagi Christopher Noland dimana sebelumnya film ini sendiri dipegang kendali oleh Steven Spielberg yang akhirnya mengundurkan diri dari proyek ini.

Storytelling pada film ini sebenarnya cukup dapat dinikmati mungkin bagi para penonton yang memiliki pengetahuan dasar tentang fisika namun bagi para penonton awam mungkin pada akhirnya hanya mengkerutkan dahi tanpa tahu maksud apa yang berada pada film ini.
 Interstellar mampu membuat sebuah pondasi yang kokoh dan memaparkan tentang pengalaman baru, yaitu dunia lima dimensi yang menambahkannya menjadi sebuah bumbu cerita heroik tentang perjalanan penjelajah yang berusaha menyelamatkan bumi tetapi jangan sampai membandingkannya dengan semacam film Armageddon (1998) dan Deep Impact (1998) yang sama-sama menceritakan penjelajahan luar angkasa untuk menyelamatkan bumi. Film ini tidak semurahan itu, Interstellar begitu rendah hati dalam memaparkan ceritanya serta visualnya – menikmati setiap momen dan di penghujung akhir film seakan otak terngiangkan “Keep Calm We Trust Nolan”. Film ini adalah masterpice lagi bagi Nolan bersaudara.

Mungkin salah satu referensi film ini sendiri adalah Gravity (2013) yang mengambil teknik serupa dalam memvisualkan luar angkasa terlepas dari proyek film ini yang telah ada sejak 2006 tetapi rasa akan ‘Gravity’ itu sendiri begitu ada dalam film ini dari shot serta atmosfer ketenangan menjadi sebuah bahan untuk mengkaji otentik dari referensi film ini. Tetapi apabila ada yang membandingkan atau mungkin mengatakan bahwa film ini sebanding dengan 2001: A Space of Oddyssey (1968) milik Stanley Kubrick tampaknya hal itu sangat mustahil. 2001 adalah sebuah film yang tak dapat disentuh ataupun disandingkan mungkin hingga saat ini dengan film apapun bahkan Interstellar sendiri. 2001 mempunyai kekayaan yang tak dapat disandingkan dengan film-film lainnya, dia adalah film asli murni yang tak dapat di ganggu gugat.

Interstellar unik, menarik tetapi tidak dapat dibilang orisinil. Pada akhirnya semua cerita akan berakhir dari inovasi cerita-cerita sebelumnya begitu pula Interstellar tetapi kemewahan yang dihadirkan dalam film ini menjadi pionir penting kenapa film ini begitu akan sangat dipuja, disanjungkan, dan diingat layaknya film-film nolan sebelumnya.


Film Interstellar menceritakan tentang kehidupan apocalypse di bumi dengan waktu yang semakin sulit untuk bertahan hidup hingga NASA akhirnya mengurus para penjelajah untuk berpergian di luar galaksi untuk mengetahui apakah masih ada sebuah tempat atau universe yang layak untuk dijadikan tempat hidup oleh para manusia. Khususnya film ini menceritakan sekelompok penjelajah yang menemukan sebuah ‘lubang cacing’ di langit yang memungkinkan manusia untuk melakukan perjalanan luar angkasa dan melintasi waktu.


Setelah sukses membuat trilogy film tentang Batman ‘The Dark Knight’, Sutradara Christopher Nolan tahun ini siap merilis film terbarunya berjudul ‘Interstellar‘.

Film terbarunya ini akan bergenre fiksi ilmiah seperti film Nolan tahun 2010 lalu yang mendapat pujian luar biasa ‘Inception‘.

Paramount Pictures baru saja merilis teaser poster perdana dari ‘Interstellar‘. Posternya terlihat sederhana, menampilkan siluet dua orang, rumah, dan mobil yang dilatari pemandangan langit malam dengan rasi bintang yang menakjubkan.

Tambahan tagline dibawahnya “Manusia diciptakan terlahir di bumi. Itu bukan berarti akan meninggal disini juga” menambah rasa penasaran akan seperti apa kisah filmnya kelak.

Filmnya akan menampilkan bintang-bintang papan atas Hollywood seperti aktor peraih Oscar Matthew McConaughey, Anne Hathaway, Jessica Chastain, Casey Affleck, Michael Caine, David Oyelowo, Wes Bentley, John Lithgow, Ellen Burstyn, Topher Grace, David Gyasi, Mackenzie Foy, Bill Irwin, Timothée Chalamet, dan Matt Damon.

Cooper (diperankan oleh Matthew McConaughey) diberikan sebuah mandat oleh Professor Brand (diperankan oleh Michael Caine) untuk memimpin perjalanan ke luar angkasa mencari galaksi lain melalui sebuah lubang cacing (worm hole). Lubang cacing adalah sebuah jalan pintas melintasi ruang. Benda apapun yang memiliki massa akan menciptakan lengkungan dalam ruang, artinya ruang dapat diperlebar, dibelokkan atau bahkan dilipar. 
Sebuah lubang cacing adalah suatu lipatan dalam bidang ruang (dan waktu) yang menghubungkan kedua wilayah angkasa yang sangat jauh. Dengan bantuan lubang cacing tersebutlah professor Brand berharap bahwa Cooper bersama dengan rekanannya dapat menemukan sebuah dunia baru. Amelia (diperankan oleh Anne Hathaway), Doyle (diperankan oleh Wes Bentley), dan Romily (diperankan oleh David Gyasi) adalah rekanan dari Cooper yang bersama mereka betriga memecahkan tentang teori relativitas serta gravitasi yang menjadi dunia lima dimensi agar para manusia dapat bertahan hidup di galaksa lain.


Mereka berempat diutus untuk ke galaksa lain dan menggali tiga planet yang dianggap memiliki struktur yang sama dengan bumi atau dengan kata lain tiga planet ini mempunyai probability membuat manusia dapat hidup didalamnya. Namun sayangnya teori relativitas akan ruang – waktu membuat Cooper meragu untuk menjelajah ketiga planet karena masing-masing planet memiliki waktu yang sangat berbeda dengan bumi bahkan di salah satu planet satu jam memiliki persamaan lebih dari 70 tahun. Cooper yang memiliki keluarga serta anak peremuan Murph (diperankan oleh Mackenzie Foy [young] dan Jessica Chastain [adult]) tidak mampu untuk kehilangan hingga bepuluh-puluh tahun lamanya.

Film Interstellar (2014) merupakan film sci-fic yang mungkin memiliki keakuratan sangat luar biasa dalam memaparkan teori tentang luar angkasa dengan menghadirkan worm holes, dunia lima dimensi, teori gravitasi, dan dilasi waktu yang semuanya terangkum dalam kesederhanaan teori relativitas waktu milik Einstein mungkin tanpanya kita tidak akan pernah menonton film milik Nolan bersaudara ini.

Jajaran pemain luar biasa pun turut ambil peran dalam film ini. Sebut saja Matthew McConaughey telah mendapatkan penghargaan Oscar sebagai aktor terbaik dalam perannya di film Dallas Buyers Club (2013), Anne Hathaway mendapatkan penghargaan Oscar sebagai pemeran pendukung terbaik dalam filmnya Les Miserables (2012), Jessica Chastain mendapatkan nominasi Oscar sebagai aktor terbaik dalam film Zero Dark Thrity (2012), Matt Damon mendapatkan nominasi Oscar sebagai aktor terbaik dalam film Good Will Hunting (1997) serta Michael Caine memenangkan Oscar sebagai aktor pendukung terbaik dalam film The Cider House Rules (1999) dan Ellen Burstyn memenangkan Oscar sebagai aktor terbaik dalam film Alice Doesn’t Live Here Anymore (1974). Diantara mereka pun telah bermain sebagai aktor dibawah arahan Nolan, yaitu Anne Hathaway dan Michael Caine.

Selain pemain pula, jangan lupakan composer Hans Zimmer yang telah akrab pada film-film Nolan sebelumnya untuk mengisi scoring pada film ini. Zimmer diberikan arahan kepada Nolan untuk membuat scoring yang unik dimana dia sama sekali tidak memberikan naskah maupun plot detail dalam menulis musik untuk filmnya tetapi malah memberikan satu halaman komposer yang lebih menceritakan tentang filmnya bukan plot pada filmnya.

Interstellar merupakan sebuah film dengan performa luar biasa dimulai dari cerita hingga directing yang membuat penonton mampu merasakan kenyataan apa yang ada di luar angkasa sana. Christopher Nolan mendeskripsikan film ini sebagai “an ode to human spaceflight”; 2001: A Space Odyssey (1968), Star Wars: Episode IV – A New Hope (1977), Close Encounters og the Third Kind (1977), Alien (1979), dan Blade Runner (1982) dikatakan olehnya sebagai referensi atas film ini.

Film Interstellar (2014) mempunyai ketajaman warna yang sangat luar biasa dan mempu memaparkan kemegahan luar angkasa, diakui sendiri pun oleh Nolan dibandingkan dengan film sebelumnya, Interstellar memiliki lebih banyak gambar yang diambil dengan kamera IMAZX bahkan muntuk menciptakan wormhole dan black hole, Dr. Kip Thorne berkolaborasi dengan VFX Supervisor Paul J. Franklin dan timnya di Double Negative. Kolaborasi tersebutpun menghasilkan sebuah program CGI terbaru yang meraih 800 data tetrabytes. Bahkan beberapa frames pun mengambil waktu hingga 100 jam render. Tidak salah dikatakan bahwa Interstellar menjadi sebuah proyek ambisius bagi Christopher Noland dimana sebelumnya film ini sendiri dipegang kendali oleh Steven Spielberg yang akhirnya mengundurkan diri dari proyek ini.

Storytelling pada film ini sebenarnya cukup dapat dinikmati mungkin bagi para penonton yang memiliki pengetahuan dasar tentang fisika namun bagi para penonton awam mungkin pada akhirnya hanya mengkerutkan dahi tanpa tahu maksud apa yang berada pada film ini. 
Interstellar mampu membuat sebuah pondasi yang kokoh dan memaparkan tentang pengalaman baru, yaitu dunia lima dimensi yang menambahkannya menjadi sebuah bumbu cerita heroik tentang perjalanan penjelajah yang berusaha menyelamatkan bumi tetapi jangan sampai membandingkannya dengan semacam film Armageddon (1998) dan Deep Impact (1998) yang sama-sama menceritakan penjelajahan luar angkasa untuk menyelamatkan bumi. Film ini tidak semurahan itu, Interstellar begitu rendah hati dalam memaparkan ceritanya serta visualnya – menikmati setiap momen dan di penghujung akhir film seakan otak terngiangkan “Keep Calm We Trust Nolan”. Film ini adalah masterpice lagi bagi Nolan bersaudara.

Mungkin salah satu referensi film ini sendiri adalah Gravity (2013) yang mengambil teknik serupa dalam memvisualkan luar angkasa terlepas dari proyek film ini yang telah ada sejak 2006 tetapi rasa akan ‘Gravity’ itu sendiri begitu ada dalam film ini dari shot serta atmosfer ketenangan menjadi sebuah bahan untuk mengkaji otentik dari referensi film ini. Tetapi apabila ada yang membandingkan atau mungkin mengatakan bahwa film ini sebanding dengan 2001: A Space of Oddyssey (1968) milik Stanley Kubrick tampaknya hal itu sangat mustahil. 
2001 adalah sebuah film yang tak dapat disentuh ataupun disandingkan mungkin hingga saat ini dengan film apapun bahkan Interstellar sendiri. 2001 mempunyai kekayaan yang tak dapat disandingkan dengan film-film lainnya, dia adalah film asli murni yang tak dapat di ganggu gugat.

Interstellar unik, menarik tetapi tidak dapat dibilang orisinil. Pada akhirnya semua cerita akan berakhir dari inovasi cerita-cerita sebelumnya begitu pula Interstellar tetapi kemewahan yang dihadirkan dalam film ini menjadi pionir penting kenapa film ini begitu akan sangat dipuja, disanjungkan, dan diingat layaknya film-film nolan sebelumnya.


seperti ditulis babiliar

No comments:

Post a Comment